Langsung ke konten utama

Menjadi Ibu, Teduh Warna dan Kebermanfaatan

Hari ini, menuju hari hari genap 4 tahun menyandang peran Ibu. Sudahlah, jika di daftar begitu berjajar kesalahan mama kepada dek azzam, namun dek azzam selalu dengan senyum terbaiknya memberi warna. 
Bersyukur, ketika Allah titipkan dek azzam ke pelukan kami. 

Ketika diluar sana begitu banyak kisah memilukan karna Allah ambil amanah dari kami ibu ibu yang mencintai, rasanya tetesan air mata begitu cepat singgah. Mungkin mereka lah ibu spesial yang Allah pilih.

Kini hampir genap 4 tahun, dan begitu banyak warna yang telah kami lukis bersama. Jika boleh memutar waktu, benar sekali dek azzam adalah yang paling sabar menghadapi kekurangan kami, ketika malam sebelum tidur dan mama minta maaf ke dek azzam. Dek azzam selalu, mengangguk ringan dengan begitu mudah dan tulus.

MasyaAllah, jika membuka beribu lembar kenangan, banyak hal baik yang datang, terutama dalam menghadapi kebermanfataan waktu yang begitu cepat melaju. 24 jam yang berarti sejak amanah dan peran ibu hinggap dipundak. 

Jika terbangun tengah malam, dan ada sosok mungil tertidur pulas, selalu ada bisikan "ayo ris, optimalkan waktu" dan pagi hari dengan rutinitas yang bermanfaatpun tercipta. Berisiknya dapur, sesi curhat dengan Sang Pemilik yang makin banyak maunya 😅, dan Beberes rumah pun selalu mewarnai. Ketika adzan subuh berkumandang, maka kata yang dirindu adalah "ma mama" mama dimana 🥺

Dan berbagai hal hal baru pun berdatangan, seperti ujian kenaikan tingkat tapi terasa manis. contohnya saja seperti ketika rutinitas akhir tahun mama azzam yang selalu "terpaksa lembur". Namun qadarullah dek azzam sakit dan harus opname di rumah sakit. 

Moment kala itu begitu berat, bukannya siap menghadapi diagnosa dokter, mama azzam yang tercekat dan hanya bisa mengangguk, dan berjalan sesuai arahan perawat. Berbagai list kerjaan mama yang seketika blank, dan hanya hanya tampak dek azzam didepan mama yang sedang asyik dengan "permainan baru". Sebut saja perban infus dinosaurus yang baru dipasang di tangan. 

Sambil ditemani celetuk rame kala itu, mama kita tidur disini ya, mama apa itu, mama azzam lapar. Mama kasurnya bergerak, mama ada orang, mama mama. Suara yang terngiang. Mewarnai kelabu dan mungkin batas maksimal mama ketika sendiri. Sekali lagi terimakasih Allah dan peluk sayang dek azzam.

Senyum yang ntah bisa muncul pun terukir, sembari menanti ruang, 3 jam shock therapy kala itupun terlewati dengan pelukan kepolosan dan fitrah mode bahagia dek azzam. terimakasih dek azzam, super peluuk !

Jika ada moment ter so sweet pun, dek azzam juaranya, malam yang harusnya kelabu pun, berubah jadi manis, diatas bangsal kasur rumah sakit, yang pastinya hanya cukup buat dek azzam dan mama 1/2 😅😆 namun begitu nyenyak. 

Sekian moment Kilasan Cerita mama jatuh cinta ke dek azzam berkali kali. Semoga Allah lingkupi dek azzam dengan kebaikan dan keberkahan. Barakallah fii umrik dek azzam 2 hari lagi. We love you.

Beginilah, warna dan kebermanfaatan yang Allah datangkan bersama amanah. Walau diawal tulisan ini begitu banyak kekurangan kami, tapi maaf dan ayo belajar bersama ya dek ! terimakasih karna mau berjuang dengan kami. dan Terimakasih ya Allah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muhasabah Cinta ?

---------------------------------------------Behind the Story --------------------------------------------- Aku ingin menceritakan tentang Nisa, gadis berusia 19 tahun. Mahasiswa, mempunyai kehidupan normal dan impian yang tinggi. Masih tertatih menjadi muslimah sejati. Cinta Allah dan Rasul insyaAllah Cerita ini dimulai dari menceritakan diriku dari sisi lain. bukannya mempunyai dua kepribadian atau -apa, seperti cerita itu hanya lewat ketika peristiwa yang sebenarnya terjadi. Cerita ini entah mengapa cocok dengan lagu favorit yang tak sengaja di pertemukan dengan penulis :) tentang edcoustik :  https://edcoustic.wordpress.com/about/ menulis cerita ini aku takut ketika semua menjadi realita tp dalam hati aku ingin menegur diriku sendiri bahwa tidak bersyukur adalah hal yg sangat tak terpuji. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------- Berjalan pulang, kuliah selesai setengah jam dari sebelumnya, pukul 12.30 a

Sedikit Kata ~ Padang Pasir

Pict https://hdmessa.files.wordpress.com/2010/02/desert_oasis__libya-2.jpg ini yg di dapet dari hampir sebulan baca buku Fatimah Az-zahra~ Walaupun dilahirkan di Indonesia yg dari lahir jarang lihat gurun padang pasir~ dari cerita perjuangan Rasulullah SAW dalam ber-hijrah demi memperjuangkan agama rahmatan lil alamin :) coba bayangkan betapa panas dan keringnya, dengan kekuatan dan keyakinan iman berhijrah meninggalkan kota kelahiran dan rumah.  Dulu di sma~ salah satu alasan mengapa kita di anjurkan untuk melakukan rihlah agar bisa memaknai peristiwa sejarah islam di tempat yg kita kunjungi dan insyaAllah "padang pasir", saksi bisu bagaimana rasulullah dan sejarah islam berjuang sampai mencapai kejayaan nya adalah daftar tempat yg akan di kunjungi di masa depan ^.^ Dan ada satu hal tentang gurun pasir, puisi asal tapi bermakna jika kalian tau maksudnya #jadi coba pahami layaknya gurun yang begitu luas  seluas mata memandang seperti tanpa ujung. dari

Catatan tentang Totto chan, The Little Girl at the Window

picture :  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/d/d1/Totto-chan.png Sedikit kutipan dan kesan usai membaca buku "klasik" yang ternyata baru di takdirkan di baca penulis di tahun 2015 *yeay* Sebuah Ironi dalam sayonara :’) Di antara rasa takjub dan heran penulis sebagai tokoh totto chan sendiri menceritakan segala masa kecil. Indah sedikit iri akan kebebasan masa kecil tiap anak dalam mengekspresikan dirinya, mendengarkan irama alam, dan mendapatkan kepercayaan untuk mencari jati diri nya, sistem pendidikan yang bisa di katakan “jenius” menurutku bahkan hingga sekarang di tahun 2015 di mana sangat sulit di percaya buku ini telah lama di tulis hingga sampai ketanganku hingga menulis ringkasan, yang entah mengapa  aku tidak ikhlas jika hanya membiarkannya dibaca dan berlalu. Dan perasaan ini lah yang memaksaku untuk mengabadikannya dalam sedikit resensi dari buku Totto chan gadis cilik di jendela. “kau anak yang benar – benar baik, kau tahu itu, kan ?” kata ya