Barakallahulaka Indahnya merayakan cinta
Buku itu ada tapi ntah belum diizinkannya aku untuk membacanya.
Ada orang lain yg lebih berhak, *anggukan yakin* dan ku kirim buku itu.
"Malang ya pak".
Merayakan cinta ? ku pandangi bungkusan cover nya yg begitu anggun. Ntah kapan, belum kuizinkan cinta dirayakan didalam hati yg masih berjuang. Perayaan cinta yang dikatakan ketika dua insan bersepakat memulai kehidupan baru. Aku ? biarkan ku syukuri cinta ayah mama ku yg begitu tulus hingga ku ukir walau sedetik senyum bahagia di wajah mereka. Tunggu ? oke.
Melihat judulnya, hatiku begitu tergoda untuk membacanya. tapi tapi, kamu belum berhak ris. ada suara halus yg terdengar. akan ada saatnya, tau mimpi mimpimu yg masih menggantung untuk di ambil sebelum kamu merasa perlu dan pantas menduduki singgasana baru perayaan cinta. Ada kisah baru yang terinspirasi dari cinta :)
Kisah Cinta sang Pengelana Rimba
Dunia bersemi, Cinta telah menempati hutan rimba didalam dimensi rasa. Di temuinya sang penduduk sekitar, hei Hati ?
bolehkah aku tinggal disini ? langit disini begitu indah, tak tega aku untuk terus berkelana sementara tanah yang ku pijak ini telah lapang dan sejuk.
Hati yang hari itu bertugas menjaga dimensi rasa terdiam. menimbang nimbang latar belakang Cinta yang telah terkenal diseluruh seantero alam raya.
Di negeri seberang barat, di dimensi rasa seberang barat cinta telah melukai penduduknya.
Cinta. yang tumbuh diantara semak belukar, melukai siapapun yg melintasi. tak terurus. Dia mengurai luka di setiap jiwa yang melintas.
Di negeri seberang timur, di dimensi rasa seberang timur, hal berbeda terjadi. dia membawa irama baru bagi setiap penduduk. membawa warna warna bunga baru di setiap tumbuhan yg mekar ditanahnya. bahkan kehadirannya begitu diharapkan setiapharinya karna penemuan warna warna barunya yang membawa bahagia.
"lalu apa yang harus aku putuskan ?" renung sang hati.
Cinta yang lelah menunggu hati menjawabpun pergi.
dari saat itu, di negeri dimensi rasa tak ada yang terjadi, warna yang sama, jiwa yang sama, tak ada yang terluka.
tanpa cinta ? penduduk pun mulai melupakan warna warna baru. atau luka luka. ada yang salah, mendung atau pun sinar mentari enggan mendekat satu meter pun dari gerbang dimensi rasa. hi ? penduduk pun mulai resah. di adalakanlah rapst pemimpin adat dari berbagai ujung dimensi. Hati sang penjaga gerbang, Logika sang penjaga dunia atas, Indra sang penjaga dunia permukaan, lalu ada jantung sang penjaga dunia dalam.
Buku itu ada tapi ntah belum diizinkannya aku untuk membacanya.
Ada orang lain yg lebih berhak, *anggukan yakin* dan ku kirim buku itu.
"Malang ya pak".
Merayakan cinta ? ku pandangi bungkusan cover nya yg begitu anggun. Ntah kapan, belum kuizinkan cinta dirayakan didalam hati yg masih berjuang. Perayaan cinta yang dikatakan ketika dua insan bersepakat memulai kehidupan baru. Aku ? biarkan ku syukuri cinta ayah mama ku yg begitu tulus hingga ku ukir walau sedetik senyum bahagia di wajah mereka. Tunggu ? oke.
Melihat judulnya, hatiku begitu tergoda untuk membacanya. tapi tapi, kamu belum berhak ris. ada suara halus yg terdengar. akan ada saatnya, tau mimpi mimpimu yg masih menggantung untuk di ambil sebelum kamu merasa perlu dan pantas menduduki singgasana baru perayaan cinta. Ada kisah baru yang terinspirasi dari cinta :)
Kisah Cinta sang Pengelana Rimba
Dunia bersemi, Cinta telah menempati hutan rimba didalam dimensi rasa. Di temuinya sang penduduk sekitar, hei Hati ?
bolehkah aku tinggal disini ? langit disini begitu indah, tak tega aku untuk terus berkelana sementara tanah yang ku pijak ini telah lapang dan sejuk.
Hati yang hari itu bertugas menjaga dimensi rasa terdiam. menimbang nimbang latar belakang Cinta yang telah terkenal diseluruh seantero alam raya.
Di negeri seberang barat, di dimensi rasa seberang barat cinta telah melukai penduduknya.
Cinta. yang tumbuh diantara semak belukar, melukai siapapun yg melintasi. tak terurus. Dia mengurai luka di setiap jiwa yang melintas.
Di negeri seberang timur, di dimensi rasa seberang timur, hal berbeda terjadi. dia membawa irama baru bagi setiap penduduk. membawa warna warna bunga baru di setiap tumbuhan yg mekar ditanahnya. bahkan kehadirannya begitu diharapkan setiapharinya karna penemuan warna warna barunya yang membawa bahagia.
"lalu apa yang harus aku putuskan ?" renung sang hati.
Cinta yang lelah menunggu hati menjawabpun pergi.
dari saat itu, di negeri dimensi rasa tak ada yang terjadi, warna yang sama, jiwa yang sama, tak ada yang terluka.
tanpa cinta ? penduduk pun mulai melupakan warna warna baru. atau luka luka. ada yang salah, mendung atau pun sinar mentari enggan mendekat satu meter pun dari gerbang dimensi rasa. hi ? penduduk pun mulai resah. di adalakanlah rapst pemimpin adat dari berbagai ujung dimensi. Hati sang penjaga gerbang, Logika sang penjaga dunia atas, Indra sang penjaga dunia permukaan, lalu ada jantung sang penjaga dunia dalam.
Komentar
Posting Komentar