Dear Diary, kadang hati berbisik untuk melukiskan cerita sederhana. Kebahagiaan sederhana, Kesedihan sederhana, dan bagaimana jarum jam berputar sederhana tak pernah berhenti. Berhenti diujung ketika jiwa dan ingatan dibiarkan pergi meninggalkan raga.
benarkah ? cerita sederhana tergambar dalam sebuah cerita "My Neighbor Totoro" film yg diproduksi era tahun 80-90an yg begitu sederhana. Tawa sederhana. Tangisan sederhana. Seperti meneriakkan bahwa aku tertawa karna bahagia. Atau memandang tanah dan menangis karna aku sedih.
Kehidupan yang hanya mendengarkan sebuah suara daun terjatuh dari rantingnya, menikmati hembusan angin di tengah hutan, bergelayutan dan diam terduduk diatas dahan pohon, menemani adik tercinta yg sibuk memandangi kepiting yg bergerak menggelikan. Tawa itu, sesederhana bagaimana diriku tertawa lepas dan menerima kehadiran totoro, totoro yg datang membawa keceriaan dan menjadi bagian cerita dari perjalanan dua gadis kecil yg terlena sepi nya waktu yg berjalan melambat di pelosok desa di Jepang. Mendengarkan gemericik air di sungai, ku tutup cerita sederhana itu.
Sesederhana bagaimana warna itu mengelabuiku, genggaman erat tangan ku pada payung, hujan yg dinginnya menusuk nusuk sedih yg dari tadi bertepuk ria didalam hati. Sesederhana sedih ini, dan tertegun ketika kaki besar itu menapaki tanah yg kupijak. "Totoro" ucapku
Sederhana pula, Diary KTTA ini di tulis. Kumpulan Lukisan kata yg di buat di saat warna warna itu begitu sederhana mengalir dari hati yg begitu merasa, bahagia, sedih, dia terus terlukis seiring dengan kanvas waktu yg tersedia. Thanks Allah :)
#Diary KTTA hari ke 1 Pengerjaan#
Terbelalak, berjajar bayang bayang itu menutupi pandanganku, seketika dentuman menggema menyadarkan lamunanku. Pengingat bahwa sosok yg shock ini sudah memasuki puncak tertinggi perjalanan pencarian ilmu yg di niati 2,5 tahun lalu. Hmm menarik, kepanikan ini adalah seni kehidupan. Senyum yg masih terlukiskan tapi campuran kepanikan dan ketidakpastian jelas di ukir indah di dalam dada sang pemimpi. Ada bisik tajam, yg menghentikan perjalanannya. Kamu bisa, apapun itu. Bisikan hangat dari Sang Maha Pencipta yg tak mau hati yang selalu berharap itu kehilangan arah. Lalu sedetik kemudian, kegaduhan itu berakhir. 2 minggu ? 3 minggu tak ada masalah dengan hitungan itu. Berapapun itu tunggu bagaimana seni kehidupan memainkan instrumennya, bagaimana kumainkan gejolak semangatku, tetesan usahaku dan banyak kadar doa dan pengaharapan, sesendok kepanikan dan gelisah hingga doa dan kedekatanku padaNya menjadi hidangan utama. Selamat menikmati kehidupan ❤ Kiss from the heart❤
#Diary KTTA hari ke 2 Pengerjaan#
Kekanakan. Pandangan sinis yg melumpuhkan niatku itu melirikku tajam. Kekanakan ketika ku lupakan sebuah permasalahan dan lebih memilih menghitung pasir di pantai, dengan bantuan gitar dan kata di sana ada ratusan meter jalan pelarianku yg siap menemani. Hmm kekanakan. Kata itu semakin marah gaung gaung kemarahan menjelajahi setiap langkah langkah ku menjauh dari permasalahan, membawanya semakin jauh mencapai impian. "sebentar" "setelah ini" "masih ada waktu" adalah 3 kata yg datang menemaniku berlari dan semakin menjadi pelupa. Pelupa akan resiko hingga berjalan di atas satu tali di ketinggian jurang curam kulupakan. Tidak setinggi itu, tapi .... lihat bagaimana waktu bisa menarikmu. Menarik sebuah penyesalan, atau arti sebuah detik yg menghanyutkan dan membuatmu berkelana tanpa arti. Masih kekanakan dan tidak kembali ? ancamnya. Suara itu datang, teguran yang sama, yg selalu membawaku kembali untuk memulai menelusuri permasalahan, berhenti berlari, dan meninggalkan kekanakan menjadikannya sebagai masa lalu. Selamat datang, kedewasaan.
#Diary KTTA hari ke 3 Pengerjaan#
Perhatikan kata kata nya. Dibalik kata ada ratusan dan ribuan kata yg tersembunyi -tipe misterius- Perhatikan mimik dan sorot mata nya. Dibalik ekspresi ada ratusan dan ribuan jalan terjal yang diabaikan oleh sang pengembara perindu tantangan. -tipe pendaki- 2 tipe yang ditemukan dibalik sebuah batu besar dipinggir pantai, perjalananku mengenal sosok bintang yg dibiarkan singgah di garis takdir. Memahami adalah satu teropong terpenting, bagaimana objeknya begitu unik dan diciptakan dengan seni yang maha indah ❤ sebut saja "manusia"
#Diary KTTA hari ke 4 Pengerjaan#
Ketidakdisiplinan pada diri sendiri, mengacaukan diri sendiri. Seperti berlari menjauhi sumber permasalahan, tapi makin terperosok didalam kegelapan kekhawatiran. Karena masalah yg ditinggalkan itu tetap ada dan mengintai. Waktu yang katanya adalah pedang bermata dua telah menarikku ke salah satu sisi tajamnya. Sedikit melukai lalu tersadar. Begitulah manusia. Oke mulai dari awal lagi.
#Diary KTTA hari ke 5 Pengerjaan#
Under Pressure, ketika kudengar kata temanku. Energi negatif itu mendung mengelilingku dari hari ini di mulai. KasihNya masih ada, mendung dan hujan yang suram di beriNya warna tambahan bunga bunga itu mekar diantara rintikan hujan. Berjalan ke kampus, masih mensyukuri bagaimana hembusan angin sejuk menemani, suasana kelas yg nyaman, dosen yang membuka batas geografis, dan bayangan bayangan imaginasiku yg bercerita disetiap kalimat dosenku, ukir ukir senyuman yg membawa energi positif di pagi itu. Indah, lalu mendung itu terusir, sedikit, ketenangan yang datang, sedikit optimisme, dengan mulai adanya kejelasan judul yg kuajukan. Sedikit kantuk dan istirahat lalu berlanjut kembali, semangat berjuang dan menghabiskan malam di temani KTTA ❤
#Diary KTTA hari ke 6 Pengerjaan#
Manusia harus bersyukur. Kata Pembuka. Menulis diary KTTA mengingatkanku bahwa mendung itu ku undang bukan datang sendiri. Yang datang karena prasangka prasangka buruk. Astaghfirullah. Lalu meyakinkan diri sendiri, seperti mendengar suara hati yg menggema didalam relung hati. Inggat di setiap kesulitan, daripada membandingkan dan berandai2 lebih baik pikirkan warna positif dari apa yg dimiliki. Kuputar jalan berfikir. Terpejam 3 menit memandang langit2, aku harus mengatur nafas dan ritme fikiranku. Murottal yang kubiarkan terplay itu mengetuk2 pintu hatiku. Apa yang kau takutkan, 👻 Dia ada di setiap hati yang mengimaniNya. Penolong hamba yang berusaha dan berdoa. yang kulakukan tinggal berusaha hilangkan ragu hilangkan khawatir. Jika itu penolakan maka masih, takdir ini mengantarkanku ke warna kebaikan, bagaimana keikhlasan, kesabaran dan kerja keras di uji. Selamat berjuang riris. Seperti hujan yang reda, pagi yang indah, bau tanah yg membekas, tetesan air yg masih tersisa diujung atap, dan udara dingin yg tersucikan oleh hujan. Hati ini kembali bersyukur.
Nasihat yg menolong, pernah dengar, jika dakwah itu kurang mengena maka anda belum menerapkannya dalam kehidupan anda. ❤ 2 hari ini, berpendapat, menghadapi kebingungan teman teman seperjuangan, diskusi, mikir, hadep langit langit, ubeg2 ingetan mata :kuliah, sedikit penyesalan kenapa dikelas sering ngantuk, dan teng ada lampu warna muncul di depan mata. Ide baru. antusias baru. semangat ketik buat di usulin. patah hati lihat respon dosen, sadar apa yg kita ajuin tidak berpondasi kuat. mengundurkan diri balik ke rawa (?). dan kembali ke ruangan gelap. lampu tadi seakan redup. Gelap. Kembali lagi, diskusi ke kamar temen, mau mandi lewat kamar temen jadi mampir, curhat dan bahas ide yg di tolak. lalala, berperan ganda sebagai penasihat ataupun pihak yg konsultasi ternyata sama sama menolong. masukan juga buat diri sendiri, hati hati. berjalan dengan sedikit harapan harapan, dan semangat pantang menyerah menerima penolakan, itu orang strong ❤ pembuktian mahasiswa tingkat akhir ❤
#Diary KTTA hari ke 7 pengerjaan#
Ada Allah di balik kegelisahan. Lalu senyum itu mengembang seiring murottal itu teredam terserap didalam bunga kegelapan. Lalu perjalanan pun dimulai. Di mulai dari prasangka yang baik, niat yang baik, semuanya berjalan, menempati ruang dimensi waktu dan mengantarkan manusia kepada realita dan kekuatan tekad. Mengantarkan manusia termasuk segumpal hati yg harus terkontrol dan berprasangka baik padaNya. Masih menunggu, khawatir batterai hp itu mulai menipis, tidak tidak boleh ku tulis semua usulan judul ktta menunggu rentang waktu sebuah toleransi dan bukti pengorbanan. Waktu yang hangat bersama teman seperjuangan bertukar cerita dan kegelisahan dibawah ac dan jajanan kantin kejujuran kantor bppk. sejam kemudian, aku bertemu niat baiku.Alhamdulillah thanks Allah. Semua nya lancar, semua tanya, kekecewaan ? tidak aku tidak kecewa beriringan dengan prasangka baik kembali yg harus di siapkan untuk bekal esok pagi. Prasangka baik dosbingku orang baik, hanya aku yg perlu berjuang dalam pencarian data. Semangat riris. Ingat prasangka baik :)
benarkah ? cerita sederhana tergambar dalam sebuah cerita "My Neighbor Totoro" film yg diproduksi era tahun 80-90an yg begitu sederhana. Tawa sederhana. Tangisan sederhana. Seperti meneriakkan bahwa aku tertawa karna bahagia. Atau memandang tanah dan menangis karna aku sedih.
Kehidupan yang hanya mendengarkan sebuah suara daun terjatuh dari rantingnya, menikmati hembusan angin di tengah hutan, bergelayutan dan diam terduduk diatas dahan pohon, menemani adik tercinta yg sibuk memandangi kepiting yg bergerak menggelikan. Tawa itu, sesederhana bagaimana diriku tertawa lepas dan menerima kehadiran totoro, totoro yg datang membawa keceriaan dan menjadi bagian cerita dari perjalanan dua gadis kecil yg terlena sepi nya waktu yg berjalan melambat di pelosok desa di Jepang. Mendengarkan gemericik air di sungai, ku tutup cerita sederhana itu.
Sesederhana bagaimana warna itu mengelabuiku, genggaman erat tangan ku pada payung, hujan yg dinginnya menusuk nusuk sedih yg dari tadi bertepuk ria didalam hati. Sesederhana sedih ini, dan tertegun ketika kaki besar itu menapaki tanah yg kupijak. "Totoro" ucapku
Sederhana pula, Diary KTTA ini di tulis. Kumpulan Lukisan kata yg di buat di saat warna warna itu begitu sederhana mengalir dari hati yg begitu merasa, bahagia, sedih, dia terus terlukis seiring dengan kanvas waktu yg tersedia. Thanks Allah :)
#Diary KTTA hari ke 1 Pengerjaan#
Terbelalak, berjajar bayang bayang itu menutupi pandanganku, seketika dentuman menggema menyadarkan lamunanku. Pengingat bahwa sosok yg shock ini sudah memasuki puncak tertinggi perjalanan pencarian ilmu yg di niati 2,5 tahun lalu. Hmm menarik, kepanikan ini adalah seni kehidupan. Senyum yg masih terlukiskan tapi campuran kepanikan dan ketidakpastian jelas di ukir indah di dalam dada sang pemimpi. Ada bisik tajam, yg menghentikan perjalanannya. Kamu bisa, apapun itu. Bisikan hangat dari Sang Maha Pencipta yg tak mau hati yang selalu berharap itu kehilangan arah. Lalu sedetik kemudian, kegaduhan itu berakhir. 2 minggu ? 3 minggu tak ada masalah dengan hitungan itu. Berapapun itu tunggu bagaimana seni kehidupan memainkan instrumennya, bagaimana kumainkan gejolak semangatku, tetesan usahaku dan banyak kadar doa dan pengaharapan, sesendok kepanikan dan gelisah hingga doa dan kedekatanku padaNya menjadi hidangan utama. Selamat menikmati kehidupan ❤ Kiss from the heart❤
#Diary KTTA hari ke 2 Pengerjaan#
Kekanakan. Pandangan sinis yg melumpuhkan niatku itu melirikku tajam. Kekanakan ketika ku lupakan sebuah permasalahan dan lebih memilih menghitung pasir di pantai, dengan bantuan gitar dan kata di sana ada ratusan meter jalan pelarianku yg siap menemani. Hmm kekanakan. Kata itu semakin marah gaung gaung kemarahan menjelajahi setiap langkah langkah ku menjauh dari permasalahan, membawanya semakin jauh mencapai impian. "sebentar" "setelah ini" "masih ada waktu" adalah 3 kata yg datang menemaniku berlari dan semakin menjadi pelupa. Pelupa akan resiko hingga berjalan di atas satu tali di ketinggian jurang curam kulupakan. Tidak setinggi itu, tapi .... lihat bagaimana waktu bisa menarikmu. Menarik sebuah penyesalan, atau arti sebuah detik yg menghanyutkan dan membuatmu berkelana tanpa arti. Masih kekanakan dan tidak kembali ? ancamnya. Suara itu datang, teguran yang sama, yg selalu membawaku kembali untuk memulai menelusuri permasalahan, berhenti berlari, dan meninggalkan kekanakan menjadikannya sebagai masa lalu. Selamat datang, kedewasaan.
#Diary KTTA hari ke 3 Pengerjaan#
Perhatikan kata kata nya. Dibalik kata ada ratusan dan ribuan kata yg tersembunyi -tipe misterius- Perhatikan mimik dan sorot mata nya. Dibalik ekspresi ada ratusan dan ribuan jalan terjal yang diabaikan oleh sang pengembara perindu tantangan. -tipe pendaki- 2 tipe yang ditemukan dibalik sebuah batu besar dipinggir pantai, perjalananku mengenal sosok bintang yg dibiarkan singgah di garis takdir. Memahami adalah satu teropong terpenting, bagaimana objeknya begitu unik dan diciptakan dengan seni yang maha indah ❤ sebut saja "manusia"
#Diary KTTA hari ke 4 Pengerjaan#
Ketidakdisiplinan pada diri sendiri, mengacaukan diri sendiri. Seperti berlari menjauhi sumber permasalahan, tapi makin terperosok didalam kegelapan kekhawatiran. Karena masalah yg ditinggalkan itu tetap ada dan mengintai. Waktu yang katanya adalah pedang bermata dua telah menarikku ke salah satu sisi tajamnya. Sedikit melukai lalu tersadar. Begitulah manusia. Oke mulai dari awal lagi.
#Diary KTTA hari ke 5 Pengerjaan#
Under Pressure, ketika kudengar kata temanku. Energi negatif itu mendung mengelilingku dari hari ini di mulai. KasihNya masih ada, mendung dan hujan yang suram di beriNya warna tambahan bunga bunga itu mekar diantara rintikan hujan. Berjalan ke kampus, masih mensyukuri bagaimana hembusan angin sejuk menemani, suasana kelas yg nyaman, dosen yang membuka batas geografis, dan bayangan bayangan imaginasiku yg bercerita disetiap kalimat dosenku, ukir ukir senyuman yg membawa energi positif di pagi itu. Indah, lalu mendung itu terusir, sedikit, ketenangan yang datang, sedikit optimisme, dengan mulai adanya kejelasan judul yg kuajukan. Sedikit kantuk dan istirahat lalu berlanjut kembali, semangat berjuang dan menghabiskan malam di temani KTTA ❤
#Diary KTTA hari ke 6 Pengerjaan#
Manusia harus bersyukur. Kata Pembuka. Menulis diary KTTA mengingatkanku bahwa mendung itu ku undang bukan datang sendiri. Yang datang karena prasangka prasangka buruk. Astaghfirullah. Lalu meyakinkan diri sendiri, seperti mendengar suara hati yg menggema didalam relung hati. Inggat di setiap kesulitan, daripada membandingkan dan berandai2 lebih baik pikirkan warna positif dari apa yg dimiliki. Kuputar jalan berfikir. Terpejam 3 menit memandang langit2, aku harus mengatur nafas dan ritme fikiranku. Murottal yang kubiarkan terplay itu mengetuk2 pintu hatiku. Apa yang kau takutkan, 👻 Dia ada di setiap hati yang mengimaniNya. Penolong hamba yang berusaha dan berdoa. yang kulakukan tinggal berusaha hilangkan ragu hilangkan khawatir. Jika itu penolakan maka masih, takdir ini mengantarkanku ke warna kebaikan, bagaimana keikhlasan, kesabaran dan kerja keras di uji. Selamat berjuang riris. Seperti hujan yang reda, pagi yang indah, bau tanah yg membekas, tetesan air yg masih tersisa diujung atap, dan udara dingin yg tersucikan oleh hujan. Hati ini kembali bersyukur.
Nasihat yg menolong, pernah dengar, jika dakwah itu kurang mengena maka anda belum menerapkannya dalam kehidupan anda. ❤ 2 hari ini, berpendapat, menghadapi kebingungan teman teman seperjuangan, diskusi, mikir, hadep langit langit, ubeg2 ingetan mata :kuliah, sedikit penyesalan kenapa dikelas sering ngantuk, dan teng ada lampu warna muncul di depan mata. Ide baru. antusias baru. semangat ketik buat di usulin. patah hati lihat respon dosen, sadar apa yg kita ajuin tidak berpondasi kuat. mengundurkan diri balik ke rawa (?). dan kembali ke ruangan gelap. lampu tadi seakan redup. Gelap. Kembali lagi, diskusi ke kamar temen, mau mandi lewat kamar temen jadi mampir, curhat dan bahas ide yg di tolak. lalala, berperan ganda sebagai penasihat ataupun pihak yg konsultasi ternyata sama sama menolong. masukan juga buat diri sendiri, hati hati. berjalan dengan sedikit harapan harapan, dan semangat pantang menyerah menerima penolakan, itu orang strong ❤ pembuktian mahasiswa tingkat akhir ❤
#Diary KTTA hari ke 7 pengerjaan#
Ada Allah di balik kegelisahan. Lalu senyum itu mengembang seiring murottal itu teredam terserap didalam bunga kegelapan. Lalu perjalanan pun dimulai. Di mulai dari prasangka yang baik, niat yang baik, semuanya berjalan, menempati ruang dimensi waktu dan mengantarkan manusia kepada realita dan kekuatan tekad. Mengantarkan manusia termasuk segumpal hati yg harus terkontrol dan berprasangka baik padaNya. Masih menunggu, khawatir batterai hp itu mulai menipis, tidak tidak boleh ku tulis semua usulan judul ktta menunggu rentang waktu sebuah toleransi dan bukti pengorbanan. Waktu yang hangat bersama teman seperjuangan bertukar cerita dan kegelisahan dibawah ac dan jajanan kantin kejujuran kantor bppk. sejam kemudian, aku bertemu niat baiku.Alhamdulillah thanks Allah. Semua nya lancar, semua tanya, kekecewaan ? tidak aku tidak kecewa beriringan dengan prasangka baik kembali yg harus di siapkan untuk bekal esok pagi. Prasangka baik dosbingku orang baik, hanya aku yg perlu berjuang dalam pencarian data. Semangat riris. Ingat prasangka baik :)
Komentar
Posting Komentar