Sepenggal Syair Imam Syafii tentang "Merantau"
Pict : http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2013/09/siluet-2-orang-pendaki.jpg
Merantaulah…
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah…
Kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akam kena sasaran
Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan
Tas yang sudah di pack rapi. kupandangi detik demi detik yang serasa melambat, tersisa semangat untuk melangkah, bahwa perjuangan baru, lembaran baru, dengan Ridho Allah dan semua orang yang ku sayangi. Aku Merantau :)
Hingga manisnya perantauan itu terbukti, keluarga baru, sahabat baru, senyuman kemenangan di setiap kepulangan ku, di setiap salam orang tua ku di ujung telfon ataupun di setiap bahagia ku ketika bercerita akan kabar. dan Cerita pertama tentang "jendela kereta"
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
19/12/2015
5.13 PMAkhirnya, "Happy holiday" kata kata yang tak lupa ku ucapkan di setiap masa liburanku.
Bahkan terduduk di kereta dengan orang yang sama, tak pula menghilangkan raut bahagia dari muka ku. Senyuman simpul. 17 jam dari sekarang, cukup untuk menyimpan bahagia ini.
Kereta itu melaju, menyusuri rel rel tua menyusuri tanah jawa, dari ujung satu ke ujung yang lain.
"Cantik banget pemandangannya", lalu dia tertidur.
------------------------------------------------------------------
5.15 AM
"Cantikan tadi waktu jam setengah 5"
Kesekian kalinya, jendela kereta itu menceritakan senja sore, keindahan alam, sawah sawah yang membentang dan cahaya oranje nya yang memberi kesan mewah.
------------------------------------------------------------------
5.17 AM
Dalam kesunyian menikmati pemandangan, bahkan tokoh khayalan ku yang mulai menulusuri pepohonan itu, begitu penasaran tak terhenti memaksakan batas jarak pandang untuk menerka nerka apa saja yang mungkin ada di dalam sana, jurang jurang tinggi itu, jalan setapak, langit sore, perbukitan bahkan hembusan angin, diriku termenung.
"tut tut" hp ku bergetar, ku lirik, yap seperti biasa keluarga baruku, seperjuangan, cozy corner (?) ntah, Di sana tempat segala hal di perbincangkan, kadang mengatasi kesunyian, penuh ketidaksempurnaan akan penghuninya, tapi satu keyakinan ada kehangatan di dalamnya. *aku ngomong apa ya*
"ada ide nih bikin sebuah tulisan. Ceritain trip versi kalian dong" dan jadilah serial pertama "jendela kereta" yang terinspirasi dari mereka, thanks buat anggota grup nih *wink*
------------------------------------------------------------------
5.17 AM
JENDELA KERETA 1
Cerita itu di mulai lagi.
memasuki pedesaan
hamparan sawah dengan tiang tinggi yg membentang sepanjangnya
di selingi rumah rumah sederhana berpagar bambu
tatapan anak kecil dengan sepedanya
lalu kereta ini tetap berjalan meninggalkan kehidupan
melewati kehidupan lain dari sekotak jendela aku melihat
warung sederhana yg ramai akan sosok bersantai
seorang lelaki yg kelelahan dengan baju olahraganya
berjalan tertatih di pinggir jalan, menepi.
lalu kain yg menggantung terhembus angin
di antara pepohonan melambai mempunyai cerita~
( Riris, Kereta Mataremaja - Gerbong 5 )
------------------------------------------------------------------
5.22 AM
JENDELA KERETA 2
Mataku berwarna hijau lagi
Pantulan dari warna lahan yang tersibak begitu saja
Menjadi tambak dan sawah berpadi
Sesekali menjadi buram ditemani tulisan cerdas Agatha Cristie
Dan riuh nakal anak kecil yang menari-nari
Langit mulai meredup
seperti cahaya matanya yang mulai hilang ditelan lelap
Beringsut tak nyaman di sudut jendela
(Mak Po, Kereta jayabaya - Gerbong 2)
------------------------------------------------------------------
5.38JENDELA KERETA 3
tidur
satu solusi kebosanan perjalanan ini
bosan ? bosan yang bahagia :)
tapi jendela sebelahku menggelitik untuk di pandang
perbicangan ringan di antara para manusia
riuh suara anak kecil yg bermain
dan bagaimana manusia manusia yg lapar
sibuk membuka bekalnya
( Riris, Kereta Mataremaja - Gerbong 5 )
------------------------------------------------------------------5.38
JENDELA KERETA 4
di saat diriku mencoba tuk membuat
secarik cerita untuk sahabatku ,
ku mulai melihat keluar tuk melihat indahnya dunia
sebotol aqua itu ada di hadapanku
sahabat karib seasal tertidur di samping
padi yang memutih terlewat seiring kereta melaju
menandakan hujan tak pernah turun
asap asap hasil pembakaran berhembus merongsokan ozon,
dan sesosok mahasiswa sibuk mengunyah camilannya tak bagi2 (?)
(Fauzan, Kereta Mataremaja - Gerbong 6 edited) *maklum ngakunya pemula* Sungkem
------------------------------------------------------------------5.46
JENDELA KERETA 5
disaat diriku menahan asam klorida yang menetes di lambungku ,, mereka begitu menikmati kunyahan makanannya "kriuk kriuk "dan hanya suara lah yang bisa kunikmati
diriku sadar ketika mengarungi hamparan sungai , senyuman matahari sore , ataupun menunggu lamanya kereta ,sangat nyaman untuk berkelana bersama sahabat sejoli ku ... tapi ku sadar sahabat satu gerbongku semua ialah ikhwan bukan akhwat , yang menandakan kekosongan tepung , garam , atau campuran mentega di tas ransel mereka . karena diriku pun begitu (partikel pun dipisah karena tidak bermakna saja)(Fauzan, Kereta Mataremaja - Gerbong 6)
------------------------------------------------------------------
5.52
JENDELA KERETA 6
perut yang lapar
ku buka roti yg sedari tadi sudah ku incar
rasa srikaya yg manis kental nya lumer ketika menyentuh indra perasa, lalu aku pun sibuk mengunyah2 mengisi perut yang lapar #niat iming2
(Riris, Kereta Mataremaja - Gerbong 5)
------------------------------------------------------------------
5.53
JENDELA KERETA 7
Matahari tenggelam,
menanti nanti suara suara penderu Allah,
sambil mencermati barang barang yang kubawa
(Ain, Kos - dalam penantian)
------------------------------------------------------------------
5.55
JENDELA KERETA 8
Dengan keju bagaikan matahari kembali ke peraduannya
Krim asinnya mengingatkanku akan angin pantai di selatang Malang
Nikmatnya melumer di lidah hingga sela gigiku kini
#ngiming-ngimingin ojan
(Mak Po, Kereta Jayabaya Gerbong 2)
------------------------------------------------------------------
7.08
JENDELA KERETA 9
retorika dalam liburan,
menikmati dalam keheningan,
hujan pertanda bahagia bukannya sedih,
gemuruh langit ikut berdendang,
irama jetpump mengisi daftar laguku,
seiring radio yang berbicara tak henti,
tak ada yang tak bermakna di liburanku,
nikmat ketika sepi tak kudapatkan untuk kesekian kali.
kompleksitas, terdengar keruh di telinga, ya itu liburanku, berada diantara eksistensi ingin dan keraguan, 1 terasa angka terbesar kali ini, merajut segala sibuk yang tak terlaksana, kompleksitas itu bisa saja memberi atau memukulku dengan keras, ya kesempatan banyak macamnya, ya liburanku kesempatanku, apa itu? mungkin ingin berbau ragu
Bintaro, kota seribu umat, jalani perjuangan, nikmati sebuah perjalanan, mengukir kisah dilema, bumbu penyedap hidup, terbawa panas dan dinginnya, mnikmati ketika hening tanpa suara, ya kita
(Heru, Kosan, termenung (?) )
------------------------------------------------------------------
7.08
JENDELA KERETA 9
dan hujan pun datang
menembus kegelapan
ditemani sang petir
membentur jendela kereta
dan menyisakan jejak air~
the end
bye
#mau mulai masuk dunia mimpi
(Riris, Kereta Mataremaja - Gerbong 5) ------------------------------------------------------------------
SIMPULAN
Heran, terheran heran, kenapa mereka menginspirasi. mungkin mungkin, karena setidakjelas nya yang di omongin, ketika labil ._. baper *eh atau lagi semangat nyepam mereka ada *eh.
Percakapan simpulan :
A : ini grup apa ? :")
B : Grup ttg masa depan yg lebih baik
C : Grup tempat paling nyaman buat nyepam
D : Oke.
Komentar
Posting Komentar