Langsung ke konten utama

Isyarat Cinta

Isyarat cinta, siapa yang tau, ketika jiwa itu di panggil oleh Sang Maha Cinta bahwa sudah waktunya, Cinta Tulus itu menginspirasi. lalu dihadirkanlah dek azka, ponakan pertamaku ke kehidupanku. Isyarat cinta, dari ibu yang bahkan hari sebelumnya tak tau apa dan bagaimana, tiba tiba tersadarkan sejak tangisan pertama buah hatinya terdengar. Dan akan tanggung jawab yang besar untuk menjaga sosok mungil yang baru hadir di dunia ini. Tersimpulkan, Isyarat cinta yang tersimpulkan sejak pertama kali ku jenguk kakakku di rumah sakit. Senyum simpulnya dengan anak yang tertidur di gendongannya hingga seterusnya, selamanya, perjuangan hari, tahunan, hingga anak itu, sosok mungil itu iap menghadapi kehidupan dan sanggup bertanggungjawab.
- kok aku ngerti ginian ya~ hmm-

Pagi yang biasa, eh tidak biasa.
ada kehadiran sosok kecil baru dalam keluarga, ekspektasi betapa senangnya aku ternyata berbanding lurus dengan perjuangan kakak ku, mulai dari bagaimana wajahnya yang kesakitan ketika hari itu tepat 9 bulan umur kandungannya. lalu, semalam suntuk perjuangan nya pula melahirkan, dan Alhamdulillah dedek lahir. yeay. eh bilang *Alhamdulillah* thanks.

Perjuangan menjadi seorang ibu baru di mulai ?

aku yang tak tau apa apa jadi tau ~ yuk baca

bahwa ternyata sosok mungil ini belum bisa di goda dari segala macam arah, cara hingga ekspresi. *ya iyalah ris, lah wong buka mata aja masih silau*
yah yah, gemes gemes gimana ku tungguin selama 2 hari, pagi datang siang datang sore datang, duduk setia di pinggir tempat tidur mungilnya. sambil menaruh dagu pada guling mungil nya, dia terlelap.*jadi peranku disini sejenis anak kecil yang seneng banget, antusias, karna ada mainan baru di depannya* *di lihatin terus*

Tidur terus sih dek, aku pengen lihat bangunnya yuk yuk bangun, dari pipi nya yang ku otak atik sampai gelitikin, gak mempan :( *huh*

yeay, akhirnya satu satunya kesempatan lihat keponakan tercintaku bangun , adalah ketika di mandikan. Tapi kok nangis kan kasihan bangunnya pas nangis doang :") habis nangis tidur lagi dan dari situ perjuangan kakak ku terus berlanjut deh dan aku jadi kepikiran menghitung hitung gitu posisi potensial menjadi ibu, hmm~ kesimpulannya :

Profesi : Ibu
Jam kerja : 24 Jam non stop, harian, bulanan, tahunan, sampai gak pasti
Hari libur : *udah di bilangin gak ada
Cuti : ini malah *bayangin emang ada ibu cuti ? .-.
Beban operasional : waktu, harta, hati, segalanya *kalau ibu nya all out, terbaik buat anak.
Bayaran : ... *tersirat
-Surga, janji Allah kalau anak nya sholeh bakal jadi salah satu dari 3 amalan yang tak putus2 sampai di alam kubur
-senyuman manis dedek yg manis nya lebih2 kalau udah tidur, sambil mesem nyaman gitu. hmm~ dasar ._. kelihatan banget muka suci dan polosnya anak anak

jadi gimana ? tertarik ambil pekerjaan ini ? high risk high return bener dah gak main2, bahkan dalam islam seorang ibu  dari akhlak dan ilmu yang di miliki adlaah madrasah pertama bagi anaknya. o.o *jadi pengen sungkem ke ibu, yang sering marah ke ibu, kayaknya pikir2 lagi deh terus juga yang calon nya ibu nih yang umurnya udah mau deketin target nikah, mulai tuntut ilmu lagi * nasihatin diri sendiri.

dan akhirnya sisi puitisku juga ngasih tau aku buat narik kesimpulan yg agak berbobot lah yah, jangan nulis model anak alay kayak gini *tunjuk diri"

oke simpulan cerita *ini aja yg penting sebenernya* biar panjang aja dan bisa di post secepatnya, bisa ngilangin sarang laba2 yg udah lama di blog ini, dan biar bisa nambah pahala yg ter-inspirasi

------------------------------- *baca dari sini, karna ini aja yg penting* -----------------------

lalu sayup sayup tangis terdengar, menyusup dalam ketenangan, jika kau tanya dimanakah cintanya ? cinta itu tersirat dalam peluh keringat yang dari tadi terabaikan di dahinya, bingung tak mengerti kenapa sang anak menangis, lima menit kemudian sang anak pun tenang tertidur pulas di gendongan, sang ibu pun tertidur, tak lama kemudian tangis terdengar lagi, siap siaga sang ibu terbagunkan, sejenis ronda 😓, memahami segala bahasa isyarat dr sang anak.

Shalatullah Salamullah
Alla Toha Rasullilah
Shalattullah Sallamullah
Alla Yasin Habibillah

Tawassalna Bibismillah
Wabil Hadi Rasulillah
Wakulli Mujahidilillah
Bi Ahlil Badri Ya Allah

bahkan setengah tertidur, kini sayup sayup terdengar, sholawat  itu dilantunkan oleh sang ibu, di lantunkannya sholawat itu di telinga anaknya yang tengah tertidur ._. dan pagi itu, aku turut di izinkan melihat dan mendengar bagaimana cinta tulus di sampaikan~ bagaimana tangis itu redup tergantikan dengan tidur sang anak,ketenangan bahwa ada ibu yang penuh cinta di sampingnya, selamat kakak :) jadi ibu sepenuhnya ❤ dengan hati yang penuh keikhlasan dan kesabaran, cinta yang tulus, semoga dek azka jadi anak sholeh sepenuhnya :) ada kehangatan yang mengisi cerita pagi itu, kasih ibu sepanjang masa :") malaikat penjaga anugrah dari Allah 🙁

#day #dreaming #hope #sister #love #mom

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muhasabah Cinta ?

---------------------------------------------Behind the Story --------------------------------------------- Aku ingin menceritakan tentang Nisa, gadis berusia 19 tahun. Mahasiswa, mempunyai kehidupan normal dan impian yang tinggi. Masih tertatih menjadi muslimah sejati. Cinta Allah dan Rasul insyaAllah Cerita ini dimulai dari menceritakan diriku dari sisi lain. bukannya mempunyai dua kepribadian atau -apa, seperti cerita itu hanya lewat ketika peristiwa yang sebenarnya terjadi. Cerita ini entah mengapa cocok dengan lagu favorit yang tak sengaja di pertemukan dengan penulis :) tentang edcoustik :  https://edcoustic.wordpress.com/about/ menulis cerita ini aku takut ketika semua menjadi realita tp dalam hati aku ingin menegur diriku sendiri bahwa tidak bersyukur adalah hal yg sangat tak terpuji. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------- Berjalan pulang, kuliah selesai setengah jam dari sebelumnya, pukul 12.30 a

Sedikit Kata ~ Padang Pasir

Pict https://hdmessa.files.wordpress.com/2010/02/desert_oasis__libya-2.jpg ini yg di dapet dari hampir sebulan baca buku Fatimah Az-zahra~ Walaupun dilahirkan di Indonesia yg dari lahir jarang lihat gurun padang pasir~ dari cerita perjuangan Rasulullah SAW dalam ber-hijrah demi memperjuangkan agama rahmatan lil alamin :) coba bayangkan betapa panas dan keringnya, dengan kekuatan dan keyakinan iman berhijrah meninggalkan kota kelahiran dan rumah.  Dulu di sma~ salah satu alasan mengapa kita di anjurkan untuk melakukan rihlah agar bisa memaknai peristiwa sejarah islam di tempat yg kita kunjungi dan insyaAllah "padang pasir", saksi bisu bagaimana rasulullah dan sejarah islam berjuang sampai mencapai kejayaan nya adalah daftar tempat yg akan di kunjungi di masa depan ^.^ Dan ada satu hal tentang gurun pasir, puisi asal tapi bermakna jika kalian tau maksudnya #jadi coba pahami layaknya gurun yang begitu luas  seluas mata memandang seperti tanpa ujung. dari

Catatan tentang Totto chan, The Little Girl at the Window

picture :  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/d/d1/Totto-chan.png Sedikit kutipan dan kesan usai membaca buku "klasik" yang ternyata baru di takdirkan di baca penulis di tahun 2015 *yeay* Sebuah Ironi dalam sayonara :’) Di antara rasa takjub dan heran penulis sebagai tokoh totto chan sendiri menceritakan segala masa kecil. Indah sedikit iri akan kebebasan masa kecil tiap anak dalam mengekspresikan dirinya, mendengarkan irama alam, dan mendapatkan kepercayaan untuk mencari jati diri nya, sistem pendidikan yang bisa di katakan “jenius” menurutku bahkan hingga sekarang di tahun 2015 di mana sangat sulit di percaya buku ini telah lama di tulis hingga sampai ketanganku hingga menulis ringkasan, yang entah mengapa  aku tidak ikhlas jika hanya membiarkannya dibaca dan berlalu. Dan perasaan ini lah yang memaksaku untuk mengabadikannya dalam sedikit resensi dari buku Totto chan gadis cilik di jendela. “kau anak yang benar – benar baik, kau tahu itu, kan ?” kata ya