Isyarat cinta, siapa yang tau, ketika jiwa itu di panggil oleh Sang Maha Cinta bahwa sudah waktunya, Cinta Tulus itu menginspirasi. lalu dihadirkanlah dek azka, ponakan pertamaku ke kehidupanku. Isyarat cinta, dari ibu yang bahkan hari sebelumnya tak tau apa dan bagaimana, tiba tiba tersadarkan sejak tangisan pertama buah hatinya terdengar. Dan akan tanggung jawab yang besar untuk menjaga sosok mungil yang baru hadir di dunia ini. Tersimpulkan, Isyarat cinta yang tersimpulkan sejak pertama kali ku jenguk kakakku di rumah sakit. Senyum simpulnya dengan anak yang tertidur di gendongannya hingga seterusnya, selamanya, perjuangan hari, tahunan, hingga anak itu, sosok mungil itu iap menghadapi kehidupan dan sanggup bertanggungjawab.
- kok aku ngerti ginian ya~ hmm-
Pagi yang biasa, eh tidak biasa.
ada kehadiran sosok kecil baru dalam keluarga, ekspektasi betapa senangnya aku ternyata berbanding lurus dengan perjuangan kakak ku, mulai dari bagaimana wajahnya yang kesakitan ketika hari itu tepat 9 bulan umur kandungannya. lalu, semalam suntuk perjuangan nya pula melahirkan, dan Alhamdulillah dedek lahir. yeay. eh bilang *Alhamdulillah* thanks.
Perjuangan menjadi seorang ibu baru di mulai ?
aku yang tak tau apa apa jadi tau ~ yuk baca
bahwa ternyata sosok mungil ini belum bisa di goda dari segala macam arah, cara hingga ekspresi. *ya iyalah ris, lah wong buka mata aja masih silau*
yah yah, gemes gemes gimana ku tungguin selama 2 hari, pagi datang siang datang sore datang, duduk setia di pinggir tempat tidur mungilnya. sambil menaruh dagu pada guling mungil nya, dia terlelap.*jadi peranku disini sejenis anak kecil yang seneng banget, antusias, karna ada mainan baru di depannya* *di lihatin terus*
Tidur terus sih dek, aku pengen lihat bangunnya yuk yuk bangun, dari pipi nya yang ku otak atik sampai gelitikin, gak mempan :( *huh*
yeay, akhirnya satu satunya kesempatan lihat keponakan tercintaku bangun , adalah ketika di mandikan. Tapi kok nangis kan kasihan bangunnya pas nangis doang :") habis nangis tidur lagi dan dari situ perjuangan kakak ku terus berlanjut deh dan aku jadi kepikiran menghitung hitung gitu posisi potensial menjadi ibu, hmm~ kesimpulannya :
Profesi : Ibu
Jam kerja : 24 Jam non stop, harian, bulanan, tahunan, sampai gak pasti
Hari libur : *udah di bilangin gak ada
Cuti : ini malah *bayangin emang ada ibu cuti ? .-.
Beban operasional : waktu, harta, hati, segalanya *kalau ibu nya all out, terbaik buat anak.
Bayaran : ... *tersirat
-Surga, janji Allah kalau anak nya sholeh bakal jadi salah satu dari 3 amalan yang tak putus2 sampai di alam kubur
-senyuman manis dedek yg manis nya lebih2 kalau udah tidur, sambil mesem nyaman gitu. hmm~ dasar ._. kelihatan banget muka suci dan polosnya anak anak
jadi gimana ? tertarik ambil pekerjaan ini ? high risk high return bener dah gak main2, bahkan dalam islam seorang ibu dari akhlak dan ilmu yang di miliki adlaah madrasah pertama bagi anaknya. o.o *jadi pengen sungkem ke ibu, yang sering marah ke ibu, kayaknya pikir2 lagi deh terus juga yang calon nya ibu nih yang umurnya udah mau deketin target nikah, mulai tuntut ilmu lagi * nasihatin diri sendiri.
dan akhirnya sisi puitisku juga ngasih tau aku buat narik kesimpulan yg agak berbobot lah yah, jangan nulis model anak alay kayak gini *tunjuk diri"
oke simpulan cerita *ini aja yg penting sebenernya* biar panjang aja dan bisa di post secepatnya, bisa ngilangin sarang laba2 yg udah lama di blog ini, dan biar bisa nambah pahala yg ter-inspirasi
------------------------------- *baca dari sini, karna ini aja yg penting* -----------------------
lalu sayup sayup tangis terdengar, menyusup dalam ketenangan, jika kau tanya dimanakah cintanya ? cinta itu tersirat dalam peluh keringat yang dari tadi terabaikan di dahinya, bingung tak mengerti kenapa sang anak menangis, lima menit kemudian sang anak pun tenang tertidur pulas di gendongan, sang ibu pun tertidur, tak lama kemudian tangis terdengar lagi, siap siaga sang ibu terbagunkan, sejenis ronda 😓, memahami segala bahasa isyarat dr sang anak.
Shalatullah Salamullah
Alla Toha Rasullilah
Shalattullah Sallamullah
Alla Yasin Habibillah
Tawassalna Bibismillah
Wabil Hadi Rasulillah
Wakulli Mujahidilillah
Bi Ahlil Badri Ya Allah
bahkan setengah tertidur, kini sayup sayup terdengar, sholawat itu dilantunkan oleh sang ibu, di lantunkannya sholawat itu di telinga anaknya yang tengah tertidur ._. dan pagi itu, aku turut di izinkan melihat dan mendengar bagaimana cinta tulus di sampaikan~ bagaimana tangis itu redup tergantikan dengan tidur sang anak,ketenangan bahwa ada ibu yang penuh cinta di sampingnya, selamat kakak :) jadi ibu sepenuhnya ❤ dengan hati yang penuh keikhlasan dan kesabaran, cinta yang tulus, semoga dek azka jadi anak sholeh sepenuhnya :) ada kehangatan yang mengisi cerita pagi itu, kasih ibu sepanjang masa :") malaikat penjaga anugrah dari Allah 🙁
#day #dreaming #hope #sister #love #mom
- kok aku ngerti ginian ya~ hmm-
Pagi yang biasa, eh tidak biasa.
ada kehadiran sosok kecil baru dalam keluarga, ekspektasi betapa senangnya aku ternyata berbanding lurus dengan perjuangan kakak ku, mulai dari bagaimana wajahnya yang kesakitan ketika hari itu tepat 9 bulan umur kandungannya. lalu, semalam suntuk perjuangan nya pula melahirkan, dan Alhamdulillah dedek lahir. yeay. eh bilang *Alhamdulillah* thanks.
Perjuangan menjadi seorang ibu baru di mulai ?
aku yang tak tau apa apa jadi tau ~ yuk baca
bahwa ternyata sosok mungil ini belum bisa di goda dari segala macam arah, cara hingga ekspresi. *ya iyalah ris, lah wong buka mata aja masih silau*
yah yah, gemes gemes gimana ku tungguin selama 2 hari, pagi datang siang datang sore datang, duduk setia di pinggir tempat tidur mungilnya. sambil menaruh dagu pada guling mungil nya, dia terlelap.*jadi peranku disini sejenis anak kecil yang seneng banget, antusias, karna ada mainan baru di depannya* *di lihatin terus*
Tidur terus sih dek, aku pengen lihat bangunnya yuk yuk bangun, dari pipi nya yang ku otak atik sampai gelitikin, gak mempan :( *huh*
yeay, akhirnya satu satunya kesempatan lihat keponakan tercintaku bangun , adalah ketika di mandikan. Tapi kok nangis kan kasihan bangunnya pas nangis doang :") habis nangis tidur lagi dan dari situ perjuangan kakak ku terus berlanjut deh dan aku jadi kepikiran menghitung hitung gitu posisi potensial menjadi ibu, hmm~ kesimpulannya :
Profesi : Ibu
Jam kerja : 24 Jam non stop, harian, bulanan, tahunan, sampai gak pasti
Hari libur : *udah di bilangin gak ada
Cuti : ini malah *bayangin emang ada ibu cuti ? .-.
Beban operasional : waktu, harta, hati, segalanya *kalau ibu nya all out, terbaik buat anak.
Bayaran : ... *tersirat
-Surga, janji Allah kalau anak nya sholeh bakal jadi salah satu dari 3 amalan yang tak putus2 sampai di alam kubur
-senyuman manis dedek yg manis nya lebih2 kalau udah tidur, sambil mesem nyaman gitu. hmm~ dasar ._. kelihatan banget muka suci dan polosnya anak anak
jadi gimana ? tertarik ambil pekerjaan ini ? high risk high return bener dah gak main2, bahkan dalam islam seorang ibu dari akhlak dan ilmu yang di miliki adlaah madrasah pertama bagi anaknya. o.o *jadi pengen sungkem ke ibu, yang sering marah ke ibu, kayaknya pikir2 lagi deh terus juga yang calon nya ibu nih yang umurnya udah mau deketin target nikah, mulai tuntut ilmu lagi * nasihatin diri sendiri.
dan akhirnya sisi puitisku juga ngasih tau aku buat narik kesimpulan yg agak berbobot lah yah, jangan nulis model anak alay kayak gini *tunjuk diri"
oke simpulan cerita *ini aja yg penting sebenernya* biar panjang aja dan bisa di post secepatnya, bisa ngilangin sarang laba2 yg udah lama di blog ini, dan biar bisa nambah pahala yg ter-inspirasi
------------------------------- *baca dari sini, karna ini aja yg penting* -----------------------
lalu sayup sayup tangis terdengar, menyusup dalam ketenangan, jika kau tanya dimanakah cintanya ? cinta itu tersirat dalam peluh keringat yang dari tadi terabaikan di dahinya, bingung tak mengerti kenapa sang anak menangis, lima menit kemudian sang anak pun tenang tertidur pulas di gendongan, sang ibu pun tertidur, tak lama kemudian tangis terdengar lagi, siap siaga sang ibu terbagunkan, sejenis ronda 😓, memahami segala bahasa isyarat dr sang anak.
Shalatullah Salamullah
Alla Toha Rasullilah
Shalattullah Sallamullah
Alla Yasin Habibillah
Tawassalna Bibismillah
Wabil Hadi Rasulillah
Wakulli Mujahidilillah
Bi Ahlil Badri Ya Allah
bahkan setengah tertidur, kini sayup sayup terdengar, sholawat itu dilantunkan oleh sang ibu, di lantunkannya sholawat itu di telinga anaknya yang tengah tertidur ._. dan pagi itu, aku turut di izinkan melihat dan mendengar bagaimana cinta tulus di sampaikan~ bagaimana tangis itu redup tergantikan dengan tidur sang anak,ketenangan bahwa ada ibu yang penuh cinta di sampingnya, selamat kakak :) jadi ibu sepenuhnya ❤ dengan hati yang penuh keikhlasan dan kesabaran, cinta yang tulus, semoga dek azka jadi anak sholeh sepenuhnya :) ada kehangatan yang mengisi cerita pagi itu, kasih ibu sepanjang masa :") malaikat penjaga anugrah dari Allah 🙁
#day #dreaming #hope #sister #love #mom
Komentar
Posting Komentar