Langsung ke konten utama

Keluarga Hangat B-)

pict : zona ternyaman
jika ada opsi dilahirkan kembali, maka aku akan tetap memilihnya, keluarga kecilku, ayahku yang setiap hari jam 5 sore pulang datang menyambut, sekedar menanyakan apapun, mama ku yang selalu ada 24 jam lebih malah, di rumah, kakak ku yang selalu ada pula dan tak kurang 24 jam bertemu (*^▽^*)

- sore itu langit gelap, awan begitu kelam, suara gelagak petir sudah menguasai keheningan sore itu, tetesan hujan deras dari ujung awan pun mulai turun, ku tutup semua korden, ku tutup semua pintu, jendela apapun yang membawa hawa dingin itu masuk. 
kamarku ada. terang, hangat, boneka hadiah teman2 tercintaku, sunan kudus, gitar pemberian ayahku, bantal pemberian kakak ku, dan sore itu, menunggu ayahku pulang kehujanan di luar sana, aku berharap dalam kamarku yang nyaman, sembari suara mama ku dengan kesibukannya memasak di dapur tanpa beban, sesekali berteriak, "riris, jangan nyalakan tv ketika ada petir" oke. aku terdiam dan berganti bermain gitar~ ayo kita nyanyikan sesuatu yang menghangatkan~ 

kita bermain main, siang siang hari senin
tertawa satu sama lain, semua bahagia semua bahagia \(^o^)/ 
kita berangan angan, merangkai masa depan
dibawa kerindangan dahan, semua bahagia semua bahagia~
#sepatah kata lirik lagu ku bahagia~

--- keluarga ----- 
lahir, kehangatan itu menguasaiku, penuh permasalahan, kehangatan itu ada, sekedar pengingat bahwa manusia tidak sendiri.

15 tahun, aku melangkah dari kehangatan pertama ku, aku ucap salam pisah dan sampai jumpa lagi pada rumahku. keluargaku, dan aku melangkah kan kaki pasti pada dingin luar.

15 tahun, aku menemukan kehangatan baru, keluarga baru, datang ketika aku terisak di antara dingin, hitung2 kembali aku menolak keras ajakan itu, aku harus maju, menjadi pribadi yang berbeda ketika kembali. dan kehangatan itu hadir, mempunyai visi yang sama, keluarga baruku ada, menemani perjuangan ku selama 2 tahun menimba ilmu

17 tahun, hi, keluarga baru ku, 2 tahun lamanya, aku sudah harus mengucap pisah lagi (?) lebih berat bukan ? merasakan kehilangan 2 kali seperti ini. ku tutup buku album kenanganku, sebagai tanda bahwa keyakinan ku sudah bulat, kita akan bertemu di kesuksesan lain

17 tahun, hi offering N, kelas fisika ku di UM, menjadi dewasa katanya hal sulit, menjadi mahasiswa, penuh tugas dan tuntutan, keceriaan kalian menghiburku, anggukan kalian akan tiap tantangan menenangkanku atau sekedar nilai biologi pertama ku yang buruk terhibur oleh candaan sederhana kalian

17 tahun keluarga baru ku itu harus ku tinggalkan lagi, offering N,  konsekuensi keputusan. siang itu, setelah segala hal kepindahanku selesai di urus, ku bawa 2 buku tebal itu di tanganku, sebagai hari perpisahan pula, kukembalikan buku yang rencananya menjadi teman hidup selama kuliah di sini, buku fisika dasar. hari itu penuh perpisahan. pamit dengan semua kelas N kami bersalaman sedih, sempat pula aku temui si sol, untuk sekedar mengabarkannya bahwa aku akan sedikit lebih jauh menuntut ilmu.

17 tahun dari malang, ku berdoa, jaga semua keluarga di sini ketika aku akan pergi jauh. dan benar, di sini kutemukan keluarga baru pula, hai kos boke, ada kehangatan di setiap ku buka mata, sinar menembus jendela, dan teman temanku yang sibuk dengan aktivitas paginya, ada yang heboh dengan rambutnya yang basah usai keramas, cucian itu, atau diriku yang dengan malas berkedip di terpa sinar, kalian keluarga baruku benarkan ?

19 tahun, hi, walau tak jauh, aku harus berpisah dengan keluarga ._. sebagai keluarga pertama di tanah perantuan ini lebih sulit ._. karna keluarga baru ku yang ini pernah merasakan sedih bersama, berjuang bersama untuk walau hanya sekejap mudik, perjuangan mendapatkan tiket pulang, atau sekedar, berdiri berjaman di stasiun menunggu antrian masuk kereta. hi kita tetap keluarga, hanya saja aku harus berpindah lebih jauh lagi.

19 tahun lagi, aku pindah kosan, ku temukan keluarga baru, wajah bingung, ketika pertamakali ku melangkahkan kaki memasuki pintu itu, menyapa ._. dan dalam hening keluarga baruku ini datang, waktu berlalu dan sekarang keluarga baru ini begitu hangat, sekedar duduk di bawah didepan meja makan, kami bisa membincangkan apapun, bernyanyi di tengah malam di dalam kamar berukuran 4x5 meter ._., atau sekedar nonton film bareng di ruang atas, duduk di depan tv bersama membicarakan apapun, ini keluarga baruku.

You don't choose your family, they are God's gift to you, as you are to them - Desmond Tutu


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muhasabah Cinta ?

---------------------------------------------Behind the Story --------------------------------------------- Aku ingin menceritakan tentang Nisa, gadis berusia 19 tahun. Mahasiswa, mempunyai kehidupan normal dan impian yang tinggi. Masih tertatih menjadi muslimah sejati. Cinta Allah dan Rasul insyaAllah Cerita ini dimulai dari menceritakan diriku dari sisi lain. bukannya mempunyai dua kepribadian atau -apa, seperti cerita itu hanya lewat ketika peristiwa yang sebenarnya terjadi. Cerita ini entah mengapa cocok dengan lagu favorit yang tak sengaja di pertemukan dengan penulis :) tentang edcoustik :  https://edcoustic.wordpress.com/about/ menulis cerita ini aku takut ketika semua menjadi realita tp dalam hati aku ingin menegur diriku sendiri bahwa tidak bersyukur adalah hal yg sangat tak terpuji. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------- Berjalan pulang, kuliah selesai setengah jam dari sebelumnya, pukul 12.30 a

Sedikit Kata ~ Padang Pasir

Pict https://hdmessa.files.wordpress.com/2010/02/desert_oasis__libya-2.jpg ini yg di dapet dari hampir sebulan baca buku Fatimah Az-zahra~ Walaupun dilahirkan di Indonesia yg dari lahir jarang lihat gurun padang pasir~ dari cerita perjuangan Rasulullah SAW dalam ber-hijrah demi memperjuangkan agama rahmatan lil alamin :) coba bayangkan betapa panas dan keringnya, dengan kekuatan dan keyakinan iman berhijrah meninggalkan kota kelahiran dan rumah.  Dulu di sma~ salah satu alasan mengapa kita di anjurkan untuk melakukan rihlah agar bisa memaknai peristiwa sejarah islam di tempat yg kita kunjungi dan insyaAllah "padang pasir", saksi bisu bagaimana rasulullah dan sejarah islam berjuang sampai mencapai kejayaan nya adalah daftar tempat yg akan di kunjungi di masa depan ^.^ Dan ada satu hal tentang gurun pasir, puisi asal tapi bermakna jika kalian tau maksudnya #jadi coba pahami layaknya gurun yang begitu luas  seluas mata memandang seperti tanpa ujung. dari

Catatan tentang Totto chan, The Little Girl at the Window

picture :  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/d/d1/Totto-chan.png Sedikit kutipan dan kesan usai membaca buku "klasik" yang ternyata baru di takdirkan di baca penulis di tahun 2015 *yeay* Sebuah Ironi dalam sayonara :’) Di antara rasa takjub dan heran penulis sebagai tokoh totto chan sendiri menceritakan segala masa kecil. Indah sedikit iri akan kebebasan masa kecil tiap anak dalam mengekspresikan dirinya, mendengarkan irama alam, dan mendapatkan kepercayaan untuk mencari jati diri nya, sistem pendidikan yang bisa di katakan “jenius” menurutku bahkan hingga sekarang di tahun 2015 di mana sangat sulit di percaya buku ini telah lama di tulis hingga sampai ketanganku hingga menulis ringkasan, yang entah mengapa  aku tidak ikhlas jika hanya membiarkannya dibaca dan berlalu. Dan perasaan ini lah yang memaksaku untuk mengabadikannya dalam sedikit resensi dari buku Totto chan gadis cilik di jendela. “kau anak yang benar – benar baik, kau tahu itu, kan ?” kata ya