Langsung ke konten utama

yang sempat hilang


benar benar, bukan apa apa. aku biarkan diriku larut dalam kebingungan. pemikiran pemikiran ringan menjadi hal yang bersinar melewati waktu. hingga datang pagi ini, di tampar aku oleh kata kata yang ku baca. Ungkapan kekecewaan, bahwa sosok sosok yang dulu memiliki visi yang besar tanpa keyakinan kemampuan, masih berusaha, yang pernah mengaku pemuda, dan berdiri dalam ambang panggung keteguhan, sudah goyah.

Memiliki dunia sendiri, sosok itu hilang, mengaburkan visi besarnya, dan bermain dengan dunia kecil. lantas pertanyaan berikutnya. Ada masalah ?

dia belum menghilang. tamparan itu sedikit membangunkan sedikit urat peduli yang tersisa, hampir hilang. tamparan itu masih terasa, kepedulian itu masih mengelak untuk tidak peduli, masalahnya, kekuatan, semangat yang dulu begitu terang membakar, sudah tenggelam dan redup karna kekecewaan, kekosongan harapan, habis termakan kegelapan.

masihkah kalian butuh orang seperti ini ?

lalu dunia ku terlalu kecil
aku ingin visi besar
tapi lelah akan kecewa

berkali kali semangat itu kunyalakan
dan terang lilin iku kupertahankan
ketika mati tertiup angin aku lelah

tapi aku ingin dunia yang besar
high risk high return
seperti dulu

ketika visi begitu jauh
hingga tak terlihat
dan kobaran semangat
terlalu besar hingga angin kecilpun
tak mampu mengusiknya

oke pilih dunia mu sendiri , dari tamparan itu ku pahami

ada. masih ada sosok di luar sana. lebih dari satu.
di balik ke apatisan yang sekarang mulai tumbuh di jiwa tiap orang
entah kehadirannya menyalahkan diri atau keadaan
masih ada. ada. orang yang peduli, memiliki semangat, mengais secercah harapan
dan rela berkorban untuk visi yang begitu besar.

~ renungan pagi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muhasabah Cinta ?

---------------------------------------------Behind the Story --------------------------------------------- Aku ingin menceritakan tentang Nisa, gadis berusia 19 tahun. Mahasiswa, mempunyai kehidupan normal dan impian yang tinggi. Masih tertatih menjadi muslimah sejati. Cinta Allah dan Rasul insyaAllah Cerita ini dimulai dari menceritakan diriku dari sisi lain. bukannya mempunyai dua kepribadian atau -apa, seperti cerita itu hanya lewat ketika peristiwa yang sebenarnya terjadi. Cerita ini entah mengapa cocok dengan lagu favorit yang tak sengaja di pertemukan dengan penulis :) tentang edcoustik :  https://edcoustic.wordpress.com/about/ menulis cerita ini aku takut ketika semua menjadi realita tp dalam hati aku ingin menegur diriku sendiri bahwa tidak bersyukur adalah hal yg sangat tak terpuji. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------- Berjalan pulang, kuliah selesai setengah jam dari sebelumnya, pukul 12.30 a

Sedikit Kata ~ Padang Pasir

Pict https://hdmessa.files.wordpress.com/2010/02/desert_oasis__libya-2.jpg ini yg di dapet dari hampir sebulan baca buku Fatimah Az-zahra~ Walaupun dilahirkan di Indonesia yg dari lahir jarang lihat gurun padang pasir~ dari cerita perjuangan Rasulullah SAW dalam ber-hijrah demi memperjuangkan agama rahmatan lil alamin :) coba bayangkan betapa panas dan keringnya, dengan kekuatan dan keyakinan iman berhijrah meninggalkan kota kelahiran dan rumah.  Dulu di sma~ salah satu alasan mengapa kita di anjurkan untuk melakukan rihlah agar bisa memaknai peristiwa sejarah islam di tempat yg kita kunjungi dan insyaAllah "padang pasir", saksi bisu bagaimana rasulullah dan sejarah islam berjuang sampai mencapai kejayaan nya adalah daftar tempat yg akan di kunjungi di masa depan ^.^ Dan ada satu hal tentang gurun pasir, puisi asal tapi bermakna jika kalian tau maksudnya #jadi coba pahami layaknya gurun yang begitu luas  seluas mata memandang seperti tanpa ujung. dari

Catatan tentang Totto chan, The Little Girl at the Window

picture :  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/d/d1/Totto-chan.png Sedikit kutipan dan kesan usai membaca buku "klasik" yang ternyata baru di takdirkan di baca penulis di tahun 2015 *yeay* Sebuah Ironi dalam sayonara :’) Di antara rasa takjub dan heran penulis sebagai tokoh totto chan sendiri menceritakan segala masa kecil. Indah sedikit iri akan kebebasan masa kecil tiap anak dalam mengekspresikan dirinya, mendengarkan irama alam, dan mendapatkan kepercayaan untuk mencari jati diri nya, sistem pendidikan yang bisa di katakan “jenius” menurutku bahkan hingga sekarang di tahun 2015 di mana sangat sulit di percaya buku ini telah lama di tulis hingga sampai ketanganku hingga menulis ringkasan, yang entah mengapa  aku tidak ikhlas jika hanya membiarkannya dibaca dan berlalu. Dan perasaan ini lah yang memaksaku untuk mengabadikannya dalam sedikit resensi dari buku Totto chan gadis cilik di jendela. “kau anak yang benar – benar baik, kau tahu itu, kan ?” kata ya