#datang
Entah, antara senja atau pagi buta. Ingin kuhentikan detik di sana. Diam, berdiri, sunyi angin itu berhembus pelan tertatih tatih seolah olah ikut terbawa suasana, berhembus diam dalam ruang.
aku ? Cukup berada di sini, sudah bahagia, seolah ada ribuan lukisan karya alam yang menghiburku tak tega untuk ku pejamkan mata ku terlalu lama, ada senja, ada pagi buta, dan aku suka dua dua nya.
di waktu tertentu itu pun khayalan negeri avena kadang muncul kembali, lanjutan kisah yang tak usai di tengah rasa bosan ku yang kadang muncul dan menjadikan menulis tidak menarik lagi, inspirasi negeri ini yang muncul karena banyaknya ketidaksempurnaan akan idealisme pemikiran manusia, dan bagaimana sosok "aku" masih berimaginasi berpetualang dalam negeri itu, menjajaki setiap ketidaksempurnaan itu dalam versi kekanakannya, ini dunia itu, aku yakin, dan negeri avena pun sudah tergambar meminta, menggelitik untuk di tuliskan.
#addictive
Seperti mempunyai teman, kadang kata pertama itu muncul, terbisik dalam hati, terbayang dalam fikiran, dan kata kedua ketiga hingga tak ku sadari satu cerita pun terurai, ia datang di setiap saat ia inginkan. Kadang lewat satu daun jatuh pun, cerita itu mengalir apa adanya, atau bahkan di saat sikap diam ku, diam menunggu kelas kosong, cerita itu mengalir seperti bom yang tiba tiba muncul.
Bersyukur, jika waktu sedang berkompromi, dan ku keluarkan tab ku dan lekas lekas ku ketik, tapi seringkali dia tak bersahabat, begitu panjang yang dia ceritakan padahal aku sedang berada di kehidupan nyata ku. Ini sulitnya, ku tahan diriku, kesampingkan ego dan emosi bahwa hidup itu pilihan, adanya prioritas menentukan kehidupan. Dan ku temukan, 1 bulan istiqomahku terus menerus membiarkan rangkaian kata ini menjadi sebuah tulisan, menulis setiap ide yang muncul, membuatku kehabisan waktu. Dia muncul semakin sering dan membuatku kehabisan waktu sekalipun untuk mengisi perut yang sudah kosong di sore hari, sekedar untuk ganti baju usai kuliah. Self control aku perlu melatih itu, save me :"
#just for me
Sore itu, ku kunjungi blog ku, tak ada cerita lagi hari ini, aku sedang bosan. Maka aku buka halaman blog, bukan opsi "tulis" ku lihat, sudah 20 post selama 3 bulan dari pertamakali ku buat blog ini. Banyak, ku baca satu persatu tulisan lama ku, aku tak bosan. Padahal setahun lalu aku paling bosan dengan membaca hal yang betulang ulang, tapi ini berbeda, ku temukan tulisan itu ringan, membawa cerita dengan emosi yang berbeda, flashback, ku temukan aku tertarik membaca tulisan ku sendiri, dan berakhir dengan kesimpulan, bahwa semua ini, waktu tulisan ini, segala nya, itu semua just for me :-) membaca nya aku seperti bercermin dengan kata dan imaginasi, dan aku cukup bahagia dengan ini.
harapan lebihnya, jika hal ini bisa bermanfaat untuk orang lain maka itu adalah bonus karena telah melakukan sesuatu yang positif,
#gelap
tuntutan waktu, hari ini deadline tulisan ku, target yang segera akan ku langgar jika tak segera ku tulis sesuatu, one week one write, ayo ris. Ada yang berbeda, ketika aku menulis kosong dengan menulis dengan senang hati. Walau sama denga kata2 tapi hasilnya berbeda ? Ada idealisme sendiri bahwa apapun yang ku tulis harus bermakna membawa cerita dan mempunyai semangat.
Dan ku lempar tab ku, *ke kasur kok, kesal, aku biarkan diriku beristirahat, misal saja, mood ku bisa berubah dan ku temukan cerita di dalam mimpi. *gelap
#penyelamatan diri
suatu sore terngiang di telingaku, dari pengajian tadi, bercermin. Aku harus bercermin diri. Memandang keadaan dan segala kekurangan diri. Satu fakta bukan bermaksud membuka aib, tapi aku jujur dan menemukan solusi. Aku terlalu banyak bicara, cerewet, menyatakan hal hal yang tiada arti dan kadang ku sesali itu. Tak bisa terus begini. Ku cek riwayat panggilan di hp ku, benar aku terlalu banyak bicara, bahkan terakhir ku bercerita selama 3 jam penuh dengan orang tuaku.
aku harus menghentikannya, harus merubahnya mencari jalan lain yang lebih bermanfaat. Minimal untuk diriku sendiri. Bahkan dalam islam kita haru berhati hati dengan lisan kan ? Aku terlalu takut dengan lisan ku sendiri. Aku takut ketika segala nya , hal baik yang masih berusaha ku istiqomah i terkikis dengan lisan ku sendiri. Harus kuselamatkan lisanku , aku akan menulis :-D
Komentar
Posting Komentar