Pict: http://orig07.deviantart.net/a3b7/f/2011/105/4/0/life_and_love_by_jessay_bunnybee-d3e13vv.png
-------- Behind the story -------
Sore itu, seperti hari hari lain nya, matahari hampir tenggelam di ufuk barat, cahaya keemasan menambah suasana sepi sore itu, dering hp itu mengusik sepi. Dengan malas menggapai hp yang tergeletak di meja jauh dari posisi ku.
"Tanpa suara, terdengar suara berisik .... " dan aku hanya diam menunggu sosok di ujung sana berbicara, seperti paham kebiasaan ayahku yang telfon di saat apapun berbagai waktu dan selalu seperti ini, "bla bla ......" percakapan rutin terjadi hingga, ada kabar duka dari sepupuku yang masih muda, belum genap 15 umurnya, dan Allah sudah memanggilnya. Aku terdiam~ memandang waktu aku punya cerita :"
Cinta
Realistis ? Logika ? Hilang sudah, berirama, membentuk ritme dan menceritakan maksud, cinta.
Cerita selanjutnya, lalu berjalan waktu kadang suka berlari mengejar bayang esok, seharusnya dengannya membuat manusia semakin mulia, benar semakin mulia! menantang setiap masalah dengannya, harusnya semakin baik.
Harus harusnya, di hitung dari kadar kebahagiaan, harus nya manusia lebih baik, dengan kehadirannya, ada pembuktian diri dan keinginan membahagiakan orang lain pula.
menemukannya harusnya manusia lebih kuat, ada kehangatan dalam dada, dan di situ kesendirian yang mengusik kadang terlupakan. Bukan berarti kesendirian itu buruk, oke kembali ke cinta .
manusia di izinkan merasakannya ? Aku yakin sesuatu ada memiliki tempat, ada hikmah termasuk adanya cinta.
Mencintai dan di cintai ? Manusiawi. Corak kehidupan ? Cinta memberikan warna tersendiri ? Menantang hal yang logis menjadi abstrak tak terkendali. Kadang ada alasan misterius datang tanpa sebab yang rasional. Di situ cinta ada mengisi waktu dan membiarkan kehidupan berjalan menyusuri batas waktu yang di berikan Tuhan. Bukankah seharusnya manusia bersyukur ?
Namun langkah kaki dan niat hati menuntun tiba di jalan yang berbeda, ketika melirik bayang pun terasa sulit, lupa akan langkah sendiri, manusia memang pelupa. Kadang melupakan kehadiran nya. Mengabaikan ? Atau mengharapkan yang tak ada. Cinta.
<<terakhir>>
Ada cinta dalam cerita, begitupula waktu bercerita dengan cinta. Ketika menengok waktu, terlihatlah betapa jejak kehangatan itu telah panjang terukir. Dan tersimpan.
coba bayangkan, ku tulis semua ini bukan omong kosong, ada cerita tentang cinta. Ketika bayangkan sosokku tidak ada, masih terasa bagaimana, bahkan hatiku terus mengucap namaNya iba, di depanku ada sosok ibu, yang teriris hatinya, di tahan pilu nya, air mata itu di tahannya menetes walau kelopak sudah tak sanggup menampung, ketika kabar itu terdengar. Buah hati, makhluk yang baru saja tiba di dunia itu terlahir abnormal.
teriris hatinya, bahkan aku bisa merasakannya. Bahagia ? Ada. Cinta itu mengalir alamiah, sosok itu di izinkan ada dan hadir selamat bernafas di tengah kita. Sedih ? Bagaimana tidak bayi itu tak terlihat seperti bayi, alat alat aneh menutupi seluruh wajahnya, alat bantu pernafasan dan berbagai jarum sudah berkenalan dengan kulit itu. Baru beberapa detik menghirup udara bumi ini.
keadaan membaik, anggap aku tak ada, aku tau suasana, bagaimana setiap orang, memperjuangkan detik bersamanya. Operasi, tangisan, keluhan, tekad, usaha, doa, dukungan, cinta hadir di antara kesedihan dan kebahagiaan ? Bukankah sudah ku katakan ini tak rasional ? Tak bisa di perhitungkan. Cinta.
Hari semakin membaik, dia tumbuh baik. Senyum mulai bisa terukir di wajah ibu itu, ibu sejati. Bahkan anak itu mulai bisa menghirup udara bebas. Semakin dewasa semakin kulihat lari nya, langkahnya, tatapan matanya di setiap aku berkunjung. Dia hidup dan merasakan cinta.
Sesekali, cinta itu terurai dalam pilu. Ketika nafas itu di paksakan nya masuk kedalam dadanya, susah payah paru paru itu memasukkan oksigen dalam dada. Susah pula ibu itu memandang anak itu dengan kesedihan tapi menguatkan. Tabah dalam kesedihan. Dan senyumnya akan kembali ketika jantung itu mulai berjalan normal dan kelelahan telah pergi.
hingga ~ cerita ini harus di hentikan, ternyata waktu tak mengizinkanku menulis cerita lebih panjang tentang perjuangan seorang dalam memperjuangkan cintanya
Tetap. Apa daya, ketika waktu memutuskan untuk berhenti, menghentikan satu sosok bahkan untuk mencerita, detak itu berhenti bagi satu sosok. Di situ, yang tersisa adalah bayang, menengok ke belakang aku hanya terdiam, memandang jejak bahwa cinta itu pernah ada. Pernah ada dan hidup, bahkan setelah waktu berhenti, sisa kehangatan itu masih jelas terbekas, bahkan untuk diriku yang di andaikan sosok yang tak ada dalam cerita. Aku masih merasakan kehangatannya :"
Aku tak ingin berbagi sedih, tapi aku juga tak rela, ketika ketika kata kata ini mengalir saja dan tak tertulis, toh siapa tau ketika aku ? Manusia yang pelupa, ingin mengingat kenapa cinta perlu ada ? Cinta yang tak bisa di tebak, cinta yang menguatkan seseorang, cinta yang tak rasional, cinta yang menguatkan tekad.
Ekspresi kata terakhir untuk kabar duka sore ini :" semoga amal dan ibadahnya di terima di sisi Allah ya dek, bahkan sejenak lupa bahwa kematian tak memandang umur~
Komentar
Posting Komentar